Di Tengah Badai Persidangan, Kristi Arina Tetap Tersenyum — Tanda Iman Seorang Anak yang Yakin Tuhan Sedang Bekerja

Edisibacirita – Setiap kali pintu ruang sidang terbuka, sosok perempuan muda itu selalu tampak hadir dengan langkah tenang dan tatapan teduh. Kristi Karla Arina, putri dari Ketua Sinode GMIM, Pdt. Hein Arina, memilih untuk berada di sisi ayahnya — bukan karena kewajiban, melainkan karena cinta dan keyakinan yang dalam bahwa Tuhan sedang bekerja di balik semua ini.

Ia duduk di antara banyak orang, mendengarkan setiap kalimat yang terucap di ruang sidang dengan kesabaran luar biasa. Di wajahnya tak pernah terlihat resah, hanya ketenangan yang sulit dijelaskan — seolah ia percaya bahwa badai pasti akan berlalu. Dalam setiap senyum yang ia berikan, ada doa yang tak bersuara, dan harapan yang tak pernah padam.

Ketika sidang berakhir, Kristi berjalan perlahan mendekati sang ayah. Tak ada pelukan panjang, tak ada tangisan — hanya pandangan mata yang saling meneguhkan. Di depan mobil tahanan, ia berdiri tegap, melambaikan tangan kecilnya dengan senyum lembut. Bukan tanda perpisahan, melainkan bentuk iman bahwa perjumpaan berikutnya akan selalu ada, sampai kemenangan itu benar-benar datang.

Kisah Kristi bukan sekadar tentang kesetiaan seorang anak, melainkan tentang kekuatan iman. Ia menunjukkan bahwa kasih dan keyakinan kepada Tuhan Yesus mampu membuat seseorang tetap berdiri teguh di tengah badai kehidupan. Dalam diamnya, Kristi telah berkhotbah — bahwa kemenangan sejati bukan datang dari dunia, melainkan dari tangan Tuhan sendiri.

Dalam keseharian di luar sidang, Kristi tetap menjalani hidupnya dengan tenang. Ia tetap aktif dalam kegiatan pelayanan, menguatkan diri dengan doa, dan menyalurkan kasih melalui tindakan kecil yang berarti. Bagi banyak orang yang mengenalnya, keteguhan hatinya menjadi sumber inspirasi — bahwa menghadapi ujian dengan iman adalah bentuk kekuatan yang paling indah.

Setiap langkahnya adalah doa, setiap senyumnya adalah kesaksian. Ia percaya, ketika segala sesuatu tampak tidak pasti, kasih Tuhan tetap pasti. Dan dari keyakinan itulah, Kristi menanti dengan sabar — bukan hanya untuk kebebasan sang ayah, tetapi juga untuk saat di mana segala kebenaran akan dinyatakan, dan kemenangan dari Tuhan Yesus akan dinikmati sepenuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *