BEM FISIP Unsrat Akan Gelar Workshop Reflektif Bertajuk “Sapa Bilang Iko Organisasi Nyanda Penting?”

Manado, 24 Oktober 2025 — Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sam Ratulangi menggelar workshop bertajuk “Sapa Bilang Iko Organisasi Nyanda Penting?” di Aula FISIP Unsrat.

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber di antaranya Dr. Ferry Daud Liando, S.IP, M.Si (Dekan FISIP Unsrat), Drs. Rony Gosal, M.Si (Senior dan Akademisi), serta Epafras Tuidano, S.IP, M.Si dan Jein Palandung, S.IP (Aktivis dan Alumni).

Kepala Divisi Akademik dan Keilmuan BEM FISIP Unsrat, Kelvin Cristovel Dayo, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya agenda formal, tetapi sebuah ruang refleksi bagi mahasiswa.

“Workshop ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi ruang refleksi bagi mahasiswa untuk menilai kembali esensi organisasi dalam kehidupan kampus,” ujar Kelvin.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa BEM FISIP Unsrat memandang kegiatan ini sebagai langkah konkret untuk menegaskan bahwa organisasi bukan hanya pelengkap akademik, melainkan ekologi belajar alternatif yang berperan membentuk karakter, kepemimpinan, serta kepekaan sosial mahasiswa.

“Melalui tema ‘Sapa Bilang Iko Organisasi Nyanda Penting?’, kami ingin membangkitkan kesadaran kolektif bahwa di tengah krisis akademik dan rutinitas kuliah yang semakin formalistik, organisasi justru menjadi ruang tumbuh — tempat mahasiswa belajar berpikir kritis, berjejaring, dan beraksi nyata,” tambahnya.

Kelvin juga mengungkapkan bahwa workshop kali ini dirancang dengan konsep yang lebih interaktif dan aplikatif. Selain sesi diskusi dan materi, kegiatan akan disertai simulasi organisasi dan sesi evaluasi reflektif, di mana peserta dapat langsung mempraktikkan dinamika kepemimpinan, komunikasi, dan pengambilan keputusan.

“Kami ingin menciptakan suasana yang tidak kaku, penuh ide, dan berorientasi pada pembelajaran nyata. Harapannya, setiap peserta pulang dengan pemahaman sekaligus pengalaman baru tentang bagaimana organisasi menjadi ruang belajar yang hidup dan relevan,” jelasnya.

Menutup pernyataannya, Kelvin berharap workshop ini menjadi momentum penting untuk menumbuhkan kembali semangat berorganisasi yang cerdas, kritis, dan berintegritas di kalangan mahasiswa.

“Masa depan kampus dan bangsa tidak hanya lahir dari ruang kuliah, tetapi juga dari ruang-ruang diskusi, simulasi, dan perjuangan mahasiswa,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *