Kadis Pertanian Legendaris Wangke Karundeng Purna Tugas Usai 36 Tahun Pengabdian

Setelah lebih dari tiga dekade mengabdi sebagai aparatur sipil negara, Ir. Wangke Sem Karundeng, MAP—sosok yang dikenal sebagai maestro pertanian Sulawesi Utara—bersiap menutup lembaran panjang pengabdiannya. Pria yang dijuluki Kadis Pertanian Legendaris ini akan resmi memasuki masa purna tugas sebagai Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa Utara pada 1 Agustus 2025 mendatang, menandai akhir dari 36 tahun perjalanan pengabdian yang penuh dedikasi.

Karier Wangke Karundeng dimulai dari titik nol sebagai pegawai honorer di Kota Bitung. Dengan tekad dan kerja keras, ia menapaki tangga birokrasi hingga dipercaya memegang tongkat komando di tiga kabupaten berbeda: Minahasa Raya, Minahasa Selatan (sebelum dimekarkan menjadi Mitra), dan akhirnya Minahasa Utara. Selama lebih dari 26 tahun menjabat sebagai kepala dinas, Wangke menjelma menjadi figur berpengaruh dan salah satu pejabat daerah dengan masa jabatan terlama di sektor pertanian Sulawesi Utara.

Lulusan Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) tahun 1988 ini tak pernah berhenti belajar. Ia kemudian meraih gelar Magister Administrasi Publik dari Universitas Negeri Manado pada tahun 2010, membuktikan komitmennya terhadap pengembangan kapasitas diri dalam pelayanan publik.

Sebagai bentuk penghormatan atas dedikasinya, pada 21 Juli 2023 Wangke dianugerahi Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya dari Presiden Republik Indonesia, yang diserahkan langsung oleh Bupati Minahasa Utara. Pada kesempatan yang sama, ia juga menerima Surat Keputusan Kenaikan Pangkat Pengabdian ke Golongan IV/d—sebuah simbol pengakuan atas integritas dan ketekunannya.

Dalam pernyataannya kepada media, Wangke menitipkan harapan kepada penerusnya:

“Saya berharap, siapa pun yang melanjutkan tongkat estafet ini adalah sosok yang benar-benar memahami dunia pertanian dan peternakan, khususnya di Kabupaten Minahasa Utara. Perjuangan kita adalah demi petani dan peternak, demi menjaga ketersediaan dan ketahanan pangan yang berkelanjutan,” ujarnya dengan nada haru.

Ia juga menekankan pentingnya kesinambungan program-program strategis Dinas Pertanian, terutama terkait akses pangan dan keberlanjutan pertanian lokal.

Lebih dari sekadar birokrat, Wangke Karundeng telah menjadi simbol komitmen dan cinta terhadap tanah dan para petani. Warisan pengabdiannya akan menjadi inspirasi dan teladan bagi generasi ASN mendatang. Ia telah membuktikan bahwa pelayanan publik yang tulus mampu meninggalkan jejak yang abadi dalam sejarah pembangunan daerah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *