Ketua TP PKK Sulut Tinjau Kerajinan Tenun di Bolmong dan Hadiri Pawai Ogoh-Ogoh

EdisiBacirita — Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Utara, Ny. Anik Yulius Selvanus, bersama Gubernur Sulut, Yulius Selvanus Komaling (YSK), meninjau kerajinan tangan kain tenun dari serat daun nanas yang diproduksi oleh Lembaga Kesejahteraan Sosial Morobayat di Bolmong, Sabtu (29/03/2025). Ketua PKK bahkan turut mencoba menenun secara langsung bersama para pengrajin.

“Kita pastinya akan mensupport ya, karena daun nanas ini akan menjadi limbah kalau tidak diolah,” ujar Ny. Anik Yulius Selvanus saat diwawancarai. Dia mengaku terkesima dengan hasil karya kain tenun dari serat nanas oleh tangan-tangan wanita Bolmong tersebut.

“Sangat bagus sekali. Kita dari Pemprov akan memberikan pendampingan kepada mereka ini agar bisa menghasilkan kualitas lebih bagus dan juga berestetik,” pungkas Ketua TP-PKK Sulut.

Selain meninjau kerajinan tenun, Gubernur YSK dan Ketua TP-PKK Sulut juga menghadiri Pawai Ogoh-Ogoh di tiga desa Bali di Kabupaten Bolaang Mongondow, Jumat (28/03/2025). Kehadiran mereka disambut hangat oleh masyarakat setempat dengan dipakaikan selendang dan topi ujeng, simbol penghormatan dalam tradisi Bali.

Pawai Ogoh-Ogoh merupakan bagian dari tradisi Hindu Bali yang diadakan untuk menyambut Hari Raya Nyepi. Patung raksasa yang diarak ini melambangkan kekuatan alam semesta serta masa yang tak terukur. Pawai tersebut juga menjadi simbol pembersihan dan pemurnian diri sebelum memasuki Tahun Baru Caka ke-1947.

Dalam sambutannya, Gubernur YSK menyatakan bahwa ini merupakan pengalaman pertamanya menyaksikan langsung Pawai Ogoh-Ogoh dan mengenakan topi ujeng di tengah masyarakat Hindu di Bolaang Mongondow.

“Saya ada rumah di Bali tapi baru kali ini saya melihat kemeriahan ini. Ini pengalaman pertama dalam hidup saya pakai topi ujeng dan menyaksikan ini bersama umat Hindu di Bolmong,” ungkap Gubernur YSK.

Lebih lanjut, Gubernur YSK mengapresiasi kuatnya toleransi umat beragama di Sulawesi Utara, khususnya di Bolaang Mongondow, yang tetap terjalin dengan baik di tengah keragaman agama.

“Kita di Sulut toleransinya sangat kuat. Di tengah umat muslim puasa, umat Hindu sedang berkegiatan Nyepi, dan Kristen lagi menyambut Paskah, namun semua saling menghormati dan saling mendukung. Ini bukti toleransi yang kuat di Sulut khususnya di Bolmong yang terus terjalin sampai saat ini,” pungkas Gubernur YSK.

Pawai Ogoh-Ogoh dan kegiatan peninjauan kerajinan tenun ini merupakan rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka ke-1947 dan Hari Raya Galungan Tahun 2025 di Kabupaten Bolaang Mongondow. Kegiatan ini diharapkan dapat mempererat hubungan antarumat beragama dan mendorong perekonomian kreatif di Sulawesi Utara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *