MANADO – Isu lingkungan di Indonesia kerap menjadi perhatian publik hanya ketika terjadi bencana banjir atau kasus pencemaran. Padahal, upaya pencegahan justru masih jarang dibahas.
Hal ini ditegaskan Dekan FISIP Unsrat, Dr. Ferry Daud Liando, saat membuka Diskusi Publik hasil kerja sama Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) dan FISIP Unsrat, Sabtu (4/10/2025).
“Sering kali setelah peristiwa terjadi, pihak-pihak saling menyalahkan. Yang lebih penting sebenarnya adalah membangun langkah pencegahan sejak dini,” kata Liando.
Ia menekankan perlunya sinergi dan kolaborasi lintas sektor untuk menjaga kelestarian lingkungan. Baginya, menjaga lingkungan saat ini sama dengan merawat masa depan.
Liando juga menyinggung target pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi 8 persen dan pemangkasan transfer anggaran ke daerah. Menurutnya, kondisi tersebut berpotensi membuat daerah mengandalkan eksploitasi sumber daya alam.
“Kita harus waspada. Jangan sampai demi pendapatan daerah, perizinan diberikan secara serampangan tanpa memperhatikan risiko kerusakan lingkungan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Liando mengapresiasi peran jurnalis yang peduli terhadap isu lingkungan. Selain memberi edukasi kepada masyarakat, jurnalis menurutnya juga berfungsi sebagai pengawas agar tidak ada kebijakan maupun tindakan yang merugikan alam.
