edisibacirita.com, Manado – Perputaran ekonomi rakyat tak akan berdenyut tanpa akses modal kerja. Pesan itu ditegaskan Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara, Eldo Wongkar, saat menyoroti urgensi perluasan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di daerah produktif seperti Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) dan Minahasa Tenggara (Mitra).
Berbicara di hadapan Komisi II yang membidangi ekonomi dan keuangan, Wongkar mendesak bank-bank pelat merah, mulai dari Bank SulutGo hingga Mandiri, BNI, BRI, dan BTN, agar lebih proaktif menyasar sektor ekonomi rakyat.
“Bank jangan hanya eksis di pusat kota dengan layanan elitis. Petani, pekebun, dan nelayan di Minsel-Mitra membutuhkan akses modal. KUR adalah napas segar bagi ekonomi riil kita,” kata Wongkar.
Menurutnya, Minsel-Mitra memiliki potensi besar di sektor primer seperti hortikultura, kakao, kelapa, hingga hasil laut. Namun, minimnya akses pembiayaan membuat potensi tersebut belum tergarap optimal.
“KUR bukan sekadar pinjaman lunak. Ia adalah instrumen strategis untuk transformasi ekonomi rakyat. Jika bank-bank ini tidak proaktif, mereka kehilangan esensi sebagai agen pembangunan,” ujar politisi muda itu.
Wongkar juga menyoroti stigma berisiko tinggi terhadap pelaku usaha mikro kecil di pedesaan. Ia mendorong pendekatan humanis dan pemberdayaan ketimbang sekadar analisis data di atas meja.
Ia mengusulkan agar Bank SulutGo menjadi pionir penyaluran KUR berbasis kearifan lokal. “Jika Bank SulutGo sukses di Minsel-Mitra, bank lain akan ikut bergerak. Jangan biarkan petani kita hanya jadi penonton di tengah geliat ekonomi digital,” tandasnya.